Remaja adalah fase transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa dan merupakan periode penting dalam perkembangan manusia dengan ditandai dengan perubahan pada neurobiologis, hormonal, psikologis dan sosial. Remaja selain menghadapi stres akibat perubahan fisik juga dapat mengalami stres psikososial. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi remaja usia 15-24 tahun yang mengalami stres sebanyak 6.2%. Stres psikososial pada remaja dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan mental mereka. Kebanyakan remaja mengalami stres ketika mereka mengalami situasi yang sulit, berbahaya ataupun menyakitkan, namun mereka tidak mampu untuk mengatasinya. Stres yang dialami dapat membuat mereka kewalahan dan ketika terjadi dapat menimbulkan kecemasan, menarik diri, agresi, penyakit pada fisik atau mengarah ke obat-obat terlarang ataupun alkohol.
Terdapat beberapa penyakit di rongga mulut yang dapat dipicu oleh stres seperti stomatitis aftosa rekuren, lichen planus, dan burning mouth syndrome, serta yang lainnya. Kondisi ini dapat terjadi rekurensi dan memiliki efek negatif terhadap kualitas hidup. Berdasarkan kondisi-kondisi di atas maka remaja perlu mengetahui tentang stres yang dapat dialami mereka serta efek dari stres terhadap tubuh terutama pada rongga mulut yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Oleh karena itu seperti halnya orang dewasa, untuk remaja juga diperlukan keterampilan untuk manajemen stres.
Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Mandiri Amal Insani, pada Selasa, 8 Agustus 2023 menyelenggarakan pengabdian Masyarakat dengan mengusung tema “Stres pada Remaja serta Manifestasi pada Rongga Mulut”. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 126 Kramat Jati, Jakarta Timur. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa perwakilan kelas dari kelas VII-IX serta anggota OSIS dan guru dengan jumlah total peserta adalah 120 orang. Selain siswa dan guru, kegiatan ini juga diikuti oleh doaen dan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Penyakit Mulut FKG UI sejumlah 16 orang.
Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dikemas dalam bentuk paparan materi oleh Psikolog Anindya Phalita Padma, M. Psi, Psikolog yang membawakan materi dengan judul “Manajemen Stres pada Remaja: Mengatasi Tantangan dan Menjaga Kesehatan Mental”. Kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk menggali permasalahan yang dialami oleh remaja. Setelah dilakukan FGD ditutup dengan pemaparan materi oleh Dr. drg. Febrina Rahmayanti, Sp. PM, SubSp. Inf (K) berjudul “Dampak Stres, Rokok, dan Infeksi Menular Seksual pada Rongga Mulut”.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada remaja untuk lebih memahami mengenai stres, bagaimana untuk melakukan manajemen stres, serta mampu memahami bahwa stres dapat memicu penyakit pada tubuh, termasuk di rongga mulut. Selain itu, dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan remaja mendapat pengetahuan mengenai bahaya dari merokok dan terlibat pergaulan bebas, sehingga mereka dapat mencari solusi untuk menghindari hal tersebut” kata Dr. drg. Febrina Rahmayanti, Sp. PM, SubSp. Inf (K), Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI.
Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K) mengatakan bahwa FKG UI berkomitmen untuk senantiasa hadir ditengah masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial termasuk pengabdian masyarakat, apresiasi terhadap langkah yang telah dilakukan oleh Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terutama para remaja, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI untuk menggalakan pentingnya pencegahan lewat edukasi preventif serta proses skrining lebih dini agar penyakit-penyakit bisa dideteksi sejak awal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) menggandeng Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Bogor melaksanakan program pengabdian masyarakat (pengmas) ke Ciseeng, Bogor. Kegiatan tersebut dilakukan di Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng, Kabupaten Bogor, dengan tema “Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Tentang Pencegahan Gigi Berlubang dengan Material Fluoride Varnish Pada Anak Remaja Pesantren Usia 14-16 Tahun”.
Program ini diadakan dengan pembiayaan dari Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UI yang rutin diadakan setiap tahun. Penyuluhan diberikan kepada para santri, guru, dan pengurus Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng. Setelah penyuluhan, diharapkan nantinya mereka menjadi kader penyuluh kesehatan untuk para santri. Kegiatan dibuka pada Senin (5/6), dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan, yaitu pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut khususnya pada guru dan pengurus Pesantren Assa’adah 3. Selain itu, diadakan juga penyuluhan dan pembelajaran terkait dengan kesehatan gigi dan mulut kepada para Guru dan para santri remaja oleh edukator dari para mahasiswa Prodi Magister peminatan Ilmu Material Kedokteran Gigi (IMKG UI), dosen Departemen IMKG, dan PDGI Kabupaten Bogor.
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan paparan mengenai karies gigi dan kesehatan gigi dan mulut oleh drg. Agustina Dewi; Routine Dental Home Care oleh drg. Amira; dan Pencegahan Gigi Berlubang dengan Material Fluoride Varnish pada Anak Remaja yang disampaikan oleh drg. Reagan. Presentasi ini disampaikan dengan menggunakan alat-alat peraga yang inovatif dan interaktif, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan/ skrining kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut dari santri usia remaja.
Untuk menjelaskan kondisi plak pada gigi, para santri diajari cara melihat pewarna gigi yang dioleskan untuk melihat plak gigi dengan cermin, lalu kemudian menyikat gigi-geligi dengan sikat gigi secara bersama hingga pewarna gigi yang menempel pada plak dapat hilang. Dengan melakukan dan melihat sendiri, para santri dapat menyadari bahwa menyikat gigi dengan cara yang benar akan membersihkan plak penyebab karies. Setelah itu diberikan pengetahuan material preventif kedokteran gigi serta disosialisasikan juga kandungan dan kegunaan pasta gigi, fluoride varnish, dan obat kumur. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan cara cuci tangan dengan benar dan kemudian para santri mengaplikasikan Fluoride Varnish pada seluruh gigi-geligi untuk remineralisasi gigi guna pencegahan gigi berlubang.
Seluruh kegiatan dilakukan oleh Dosen Departemen IMKG UI, para mahasiswa Prodi Magister IMKG UI, serta para dokter gigi PDGI Kab. Bogor. Dari pengmas ini berhasil dibina 23 kader di lingkungan Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah 3, yang melibatkan 11 guru, 12 pengurus pesantren dan juga mengaplikasikanFluoride Varnish pada 80 santri (46 santri Putra dan 34 santri Putri).
“Melalui terbentuknya kader ini kami berharap dapat menjadi salah satu upaya untuk membentuk kemandirian di lingkungan Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng terkait kesehatan gigi dan mulut bagi para santri yang dibimbingnya,” ujar Dr. drg.Yosi Kusuma Eriwati, M.Si. selaku Ketua Pelaksana kegiatan tersebut. Ikut hadir mendukung pelaksanaan pengmas adalah Drs. KH Ahmad Yani Rahman, Ketua Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah; Ustad Deden Ramadhan S.Sos, Pimpinan Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng; drg. Dessy Maharani, drg. Tjetjep Surjana, drg. Mhd. Parlindungan Berutu, drg. Yuniar Dwi Cahyani, dan drg. Prima Nurul Safitri selaku perwakilan dari PDGI Kab. Bogor; Prof. Dr. drg. Decky Joesiana Indrani, MDSc., selaku Ketua Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi UI; para dosen Departemen IMKG UI: Prof. drg. Bambang Irawan, Ph.D, Prof. Dr. drg. Ellyza Herda, M.Si, Sunarso, Ph.D dan drg. Atina Ghina Imaniyyah, M.Si.; para Tenaga Kependidikan Departemen IMKG FKG UI: Dudy Soebawi S.T., Hasya Nabilah Fathan S.Si., dan Istiqomah Amalia Arista, S.M; dan para mahasiswa prodi Magister IMKG FKG UI antara lain drg. Agustina Dewi, drg. Amira Madarina, drg. Hanadia, drg. Hijria, drg. Reagan, dan drg. Shahnaz.
Pada saat memberikan sambutan, Drs. KH Ahmad Yani Rahman mengatakan “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para profesor dan dokter gigi FKG UI yang telah bersedia mendidik guru, pengurus, dan anak-anak kami. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kami bukan sekedar memperhatikan keterampilan, pendidikan tapi kesehatan khususnya pada kesehatan gigi dan mulut.” Sejalan dengan hal tersebut Ust. Deden Ramadhan menyampaikan bahwa “Sejak pesantren berdiri, kegiatan seperti ini baru yang menjadi pertama kali dilakukan dan menjadi suatu keberkahan untuk anak-anak.
Semoga penyuluhan dan pelatihan ini dapat diterapkan sehingga pendampingan guru dan pengurus serta daya dukung lingkungan dapat tetap melakukan pencegahan penyakit gigi dan mulut.” Program kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat di Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng ini, diharapkan dapat menjadi Pilot Project pembentukan kader Kesehatan Gigi dan Mulut, sehingga cita-cita ke depan mengenai gangguan kesehatan gigi dan mulut anak usia remaja di Indonesia dapat menurun,” kata Prof. Dr. drg. Decky Joesiana Indrani, MDSc., Ketua Departemen IMKG. Pada kesempatan tersebut, tim pengmas UI memberikan wakaf berupa Al-Qur’an sebanyak 96 buah kepada pesantren Assaa’dah. Selain itu, mereka menyampaikan bantuan dari produsen berupa produk pasta gigi, sikat gigi dan obat kumur.
Provinsi Lampung dengan jumlah penduduk sembilan juta lebih yang tersebar di 13 Kabupaten dan 2 Kota ternyata masih memiliki tantangan tersendiri dalam pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat terutama pada aspek perawatan kesehatan gigi & mulut. Pemprov Lampung menyebutkan bahwa salah satu permasalahannya yaitu belum seimbangnya jumlah dokter gigi dengan jumlah penduduk yaitu hanya tersedia 2-3 dokter untuk setiap 1000 penduduk. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut juga sangat minim, dikisaran angka 3,96% saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan & SDM, Intizam saat membuka secara resmi kegiatan “Kerja Sosial FKG UI 2023” di Gedung Pusiban, Pusat Pemerintahan Provinsi Lampung. Minggu, 09 Juli 2023.
Lebih lanjut, Gubernur Arinal mengajak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) berkolaborasi dengan Pemprov Lampung untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, mengingat reputasi FKG UI yang terbaik di Indonesia dalam mencetak dokter gigi profesional tentunya akan memberikan dampak yang positif dari setiap kontribusi yang diberikan kepada pemerintah daerah. Dikesempatan ini, Arinal juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada FKG UI karena telah memilih Lampung sebagai target untuk pelayanan kesehatan dan edukasi bagi warga.
“Saya mengapresiasi jiwa sosial yang tinggi dari sivitas akademika FKG UI, karena dengan setulus hati mendedikasikan waktunya untuk membantu warga kami dalam bentuk edukasi dan pelayanan kesehatan gigi-mulut. Selain itu, ke depan diharapkan jumlah desa yang dikunjungi dapat diperluas hingga ke desa-desa terpencil” Kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Kerja Sosial FKG UI diselenggarakan sebagai wujud nyata implementasi pilar ke-3 Tri Dharma yaitu pengabdian masyarakat sekaligus agenda rutin tiap dua tahun sekali. Selama 20 tahun terakhir, sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2000 di Bangka, kini terdapat 10 daerah yang telah diberikan edukasi & pelayanan kesehatan, diantaranya : Padang, Pontianak, Lombok, Banjarmasin, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Lombok-Sumbawa, Babel & NTT. Provinsi Lampung menjadi daerah Ke-11 pelaksanaan kegiatan ini.
“Dipilihnya Lampung sebagai daerah ke-11, karena secara georafis Letaknya tidak terlalu jauh dari pusat Ibu Kota Jakarta serta berdasarkan analisis dari Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) bahwa Lampung memiliki permasalahan gigi & mulut mencapai 56,23 % dengan presentase yang menerima perawatan tenaga medis gigi hanya 4,88%. Oleh sebab itu, kami berupaya untuk mendukung Provinsi Lampung untuk bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut, dengan harapan melalui pendekatan promotif preventif kepada masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat secara mandiri untuk rutin memeriksakan kesehatan ke dokter gigi serta meningkatkan pengetahuan sejak dini tentang pentingnya merawat gigi” Ujar Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K).
Pelaksanaan kegiatan sosial ini digelar dari tanggal. 9-15 Juli 2023 di dua desa yaitu Desa Margoyoso, Kabupaten Tanggamus & Desa Waymuli, Kabupaten Lampung Selatan dengan melibatkan Sivitas Akademika FKG UI sebanyak 105 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, residen, tendik, alumni serta dua dokter dari LADOKGI R.E Martadinata. Target dari kegiatan ini di masing- masing desa meliputi pengobatan sebanyak 375 tindakan anak dan dewasa, penyuluhan kesehatan gigi mulut sebanyak 300 orang anak dan dewasa, pemeriksaan darah umum sebanyak 200 orang serta Training on Trainers (ToT) kesehatan gigi & mulut untuk 20 kader kesehatan, 10 guru sekolah dan 6 dokter kecil.
Suksesnya kegiatan ini tentu tidak terlepas dari dukungan para sponsor, untuk itu FKG UI juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BSI Maslahat, Bank Mandiri, BNI, Aloclair, PTPN III, Damri, Mandiri Amal Insasi, Thomasong, Dentsply Sirona, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Tanggamus Lampung, Pepsodent, serta donatur yaitu UKHIS FKG UI dan Persatuan Orang Tua Mahasiswa FKG UI angkatan 2019-2022 atas kebaikannya yang telah mendukung sehingga seluruh acara dapat berjalan lancar. Selain itu, terima kasih juga kepada tenaga operator dari Ladokgi RE Martadinata dan Iluni FKG UI 2023 dalam melayani masyarakat Lampung di KERSOS FKG UI 2023.
Turut hadir pada acara pembukaan, Forkompimda Provinsi Lampung ; Staf Ahli Bupati Tanggamus M. Gilas Kurniawan ; Perwakilan Bupati Lampung Selatan ; Wakil Dekan FKG UI Dr. drg. Ria Puspitawati, PBO & drg. Kartini Sally, M.M ; Danrem 043/Garuda Hitam ; Kepala Dinas Kesehatan Lampung ; Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan ; Kepala Dinas Kesehatan Tanggamus ; Manajer & Kepala Unit FKG UI ; Perwakilan RSKGM FKG UI ; Perwakilan TNI-Polri ; Ketua PDGI Lampung ; Ketua PDGI Lampung Selatan ; Ketua PDGI Tanggamus ; Perwakilan Sponsor ; Ketual Iluni FKG UI ; Dosen, Alumni & Mahasiswa FKG UI.
Orang lanjut usia (lansia) yang menginjak usia 60 tahun keatas akan mengalami perubahan kondisi kesehatan fisik yang mana juga terjadi pada kondisi kesehatan gigi dan mulut. Hal ini tentu berpotensi menggangu aktivitas pengunyahan (makan), pengucapan (berbicara) dan penampilan (estetika).
Perawatan gigi dan mulut yang dilakukan pada lansia, baik secara mandiri di rumah maupun di praktik dokter gigi, berbeda dengan usia lainnya. Perbedaan ini dapat terjadi karena menurunnya kemampuan lansia dalam merawat kebersihan gigi dan mulut secara maksimal serta berkurangnya kemandirian untuk berkunjung ke praktik dokter gigi.
Guna meningkatkan kesadaran para lansia, Departemen Prostodonsia FKG UI menggelar layanan penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan gigi mulut dan praktik senam rongga mulut bersama Komunitas Pensiunan di Rukun Senior Living, pada Selasa, 16 Mei 2023.
Bertajuk “Senior Ceria : Wujudkan Senyum Sehat Bersama”, para lansia tersebut sangat bersemangat menyimak penyuluhan dan mengikuti tahapan pelayanan kesehatan, dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa permasalahan diantaranya sisa akar gigi, kehilangan gigi tidak digantikan gigi tiruan serta beberapa menggunakan gigi tiruan yang dibuat di tukang gigi.
Ketua Departemen Prostodonsia FKG UI, Prof. Dr. drg. Ira Tanti, Sp.Pros., Subsp OGST(K) mengatakan pelayanan ini diberikan sebagai upaya untuk menekan jumlah penderita penyakit gigi dan mulut pada lansia, sekaligus meningkatkan kesadaran agar senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan gigi mulut meskipun sudah memasuki usia senja.
Kegiatan pengabdian masyarakat departemen Prostodonsia FKG UI merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun dan termasuk dalam kurikulum PPDGS Prostodonsia. Turut hadir dalam pengmas kali ini yaitu : Guru Besar Tetap Departemen Prostodonsia, Prof. Dr. drg. Maria Francisca Lindawati Soetanto, Sp.Pros(K), dan Prof. drg. Laura Susanti, Sp.Pros(K)., Ketua Program Studi Prostodonsia, drg. Lia Kartika Wulansari Sri Gunoro Puteri, Ph.D., Sp.Pros(K)., Para Staf dan PPDGS Prostodonsia.
Senyum indah dengan gigi yang rapi tentunya menjadi impian semua orang. Namun, selain untuk alasan estetik, gigi yang rapi juga memiliki banyak fungsi lainnya. Karena itulah hadir yang disebut dengan perawatan ortodonti, yaitu suatu perawatan di bidang kedokteran gigi yang bertujuan untuk mengoreksi ketidakharmonisan tumbuh kembang rahang dan gigi, baik pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dan lansia.
Pentingnya perawatan ortodonti yang baik dan benar harus dipahami masyarakat secara luas, agar memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan gigi dan mulut. Perawatan yang tepat dapat memperbaiki kesehatan rongga mulut, karena gigi yang rapi dan teratur akan mudah dibersihkan, sehingga mencegah sakit gigi karena gigi berlubang, timbulnya karang gigi, peradangan gusi, dan kerusakan tulang rahang. Selain itu, dapat memperbaiki fungsi pengunyahan. Dengan posisi gigi yang teratur dan hubungan gigi geligi pada rahang atas dan bawah yang baik dan harmonis, maka fungsi pengunyahan juga menjadi semakin optimal.
Hubungan gigi geligi rahang atas dan bawah yang kurang baik dan tidak harmonis dapat menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya gigi aus, gigi goyang, trauma pada gigi karena tekanan yang berlebih ketika pengunyahan, serta gangguan dan rasa sakit pada sendi rahang (Temporomandibular Joint Disorder-TMD).
Manfaat lainnya adalah mampu memperbaiki estetika wajah menjadi lebih baik dan memperbaiki fungsi bicara, susunan dan posisi gigi geligi sangat berpengaruh terhadap fungsi fonetik untuk artikulasi bicara yang baik dan jelas.
Ada berbagai jenis alat yang digunakan dalam perawatan ortodonti, meliputi alat ortodonti lepasan, alat ortodonti cekat, alat ortodonti kombinasi lepasan dan cekat, serta alat ortodonti untuk anak-anak dalam masa tumbuh kembang. Dari jenis alat tersebut, tentu yang paling tidak asing bagi masyarakat yaitu alat cekat atau yang dikenal dengan behel atau braces adalah salah satu alat ortodonti yang dipasang permanen pada gigi geligi pasien selama perawatan ortodonti, dengan tujuan memperbaiki oklusi dan susunan gigi pada berbagai kasus dan usia. Jenis braces yang bisa digunakan untuk perawatan ortodonti, disesuaikan dengan kasus dan keperluan pasien, seperti metal braces, ceramic braces, self ligating braces, dan lingual braces.
Edukasi mengenai perawatan ortodonti tersebut, menjadi salah satu poin yang disampaikan dalam kegiatan Bakti Sosial Departemen Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) di SDN Bumi Agung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, pada 15-17 Mei 2023. Tim pelaksana Bakti Sosial ini terdiri dari PPDGS Ortodonti Angkatan 2019-2022 yang berjumlah 51 orang dan disupervisi oleh para dosen dari Departemen Ortodonti FKG UI yang berjumlah 12 orang.
Bakti Sosial dikemas dengan berbagai kegiatan meliputi sesi penyuluhan, yang memaparkan materi mengenai kesehatan gigi dan mulut, maloklusi, serta mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), cara menyikat gigi yang baik dan benar. Usai penyuluhan, acara dilanjutkan dengan kegiatan sikat gigi bersama (SiGiBer), kegiatan cuci tangan bersama (CiTaBer), pemeriksaan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN), pengisian kuesioner evaluasi kegiatan, pembagian sikat dan pasta gigi, serta penyerahan flipchart serta poster kepada pihak sekolah agar dapat terus digunakan sebagai pengingat mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Dr. drg. Retno Widayati, Sp.Ort(K), Ketua Departemen Ortodonti FKG UI, menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Bakti Sosial ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kelainan susunan gigi-geligi dan dentokraniofasial, serta memperkenalkan perawatan ortodonti pada murid-murid dan guru SDN Bumi Agung. Selain itu, dilakukan juga pengambilan data Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN) untuk melihat tingkat kebutuhan perawatan ortodonti murid-murid SDN Bumi Agung, Kalianda, Lampung Selatan.
“Pengabdian masyarakat (Pengmas) merupakan salah satu pilar penting tri dharma, yang dinantikan dan dibutuhkan bagi masyarakat, baik pelayanan kesehatan maupun edukasi secara komprehensif, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Besar harapan, Bakti Sosial ini berdampak positif bagi masyarakat di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Selain itu, terlaksananya kegiatan ini dapat dimaknai sebagai kontribusi nyata Sivitas FKG UI dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan secara merata di seluruh pelosok daerah di Indonesia, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang tinggi, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi” Kata Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K).
[Pengabdian Masyarakat FKG UI]
Sebanyak 600 warga di sekitar Kampung Ilmu, Tegalwaru, Purwakarta, mengikuti penyuluhan dan pelayanan kesehatan gigi & mulut, yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, pada Sabtu, 22 Oktober 2022.
Pengabdian Masyarakat (Pengmas) ini dilaksanakan sebagai wujud implementasi pilar ketiga dari tridharma perguruaan tinggi, dan sekaligus dalam rangka menyambut perayaan Dies Natalis Ke-62 FKG UI Tahun 2022.
Guna melayani masyarakat saat pengmas berlangsung, FKG UI menerjunkan 130 operator yang terdiri dari Dokter Gigi, PPDGS, Mahasiswa Profesi & SI serta Para Dokter Gigi dari Ladokgi R.E. Martadinata TNI Angkatan Laut.
Kegiatan Pengmas dibuka secara resmi oleh Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K).
Dalam sambutannya, Dekan FKG UI berharap kegiatan pengmas ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama dalam meningkatkan kepedulian & kesadaran untuk senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pada kesempatan ini juga, Dekan mengucapkan terima kasih kepada Pembina Kampung Ilmu, Imam Prasojo serta semua pihak, baik internal FKG UI & RSKGM maupun para stakeholder yang telah bersama-sama mendukung menyukseskan pengmas FKG UI.
Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitan & Kemahasiswaan ; Manajemen FKG UI ; Perwakilan Departemen FKG UI ; Perwakilan Dinkes Purwakarta ; Perwakilan Ladokgi R.E Martadinata TNI AL ; PDGI Purwakarta ; Perwakilan Kampung Ilmu ; Sekcam Tegalwaru ; Kepala Desa Tegalwaru ; Perwakilan Puskesmas Tegalwaru ; Kepsek SMKN Tegalwaru : Kepsek SD 02 Cisarua dan Mandiri Amal Insani (MAI).
[Pengabdian Masyarakat FKG UI 2022]
Mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia angkatan 2022 telah berhasil melaksanakan kegiatan Social Project yang bernama “Bela Hatimu” pada tanggal 8 Oktober 2022 secara luring di SDN Paseban 15 Jakarta Pusat, dibawah supervisi Staf Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat-Pencegahan (IKGMP) FKG UI yaitu drg. Gita Ariffa Sjarkawi, M.Kes., Dr. drg. Iwany Amalliah, M.Epid., Prof. drg. Armasastra Bahar, Ph.D., dan drg. Resi Manua Yassa, MDSc.
Dalam kegiatan tersebut diberikan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan kepada siswa-siswi sekolah dasar oleh mahasiswa FKG UI, sebagai implementasi dari tridharma perguruan tinggi di bidang pengabdian masyarakat dan sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran siswa-siswi sekolah dasar mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Bakti sosial ini terdiri dari empat acara utama, yaitu Screening, Sikat Gigi Bersama (SIGIBER), Penyuluhan, dan Games. Untuk tahapan screening dilaksanakan oleh mahasiswa angkatan 2016 & 2017.
Turut hadir dalam kegiatan, Manager Kemahasiswaan FKG UI yaitu Prof. Ariadna Adisattya Djais,drg., M.Biomed., Ph.D., PBO ; Kepala Sekolah & Guru SDN Paseban 15 Jakarta Pusat.
Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) Angkatan 2020, drg. Dwi Handayani, berhasil meraih penghargaan 1st Winner Best Presentation dalam acara The 2nd International Conference and Dental Exhibition (ICoDE) yang penjuriannya diselenggarakan secara luring di Auditorium Universitas Jember pada Jumat dan Sabtu, 7-8 Oktober 2022 dengan judul “The Challenges in Management of Burning Mouth Syndrome: Case Report”. Laporan kasus yang disusun di bawah bimbingan Dr. drg. Anandina Irmagita, Sp. PM (K), Dr. drg. Indriasti Indah Wardhany, Sp. PM (K) dan drg. Ratna Kumala Indrastiti, Sp.PM (K) ini membahas tentang manajemen Burning Mouth Syndrome (BMS) dengan etiologinya yang kompleks dan multifaktorial menjadikan tantangan tersendiri dalam tata laksananya agar pasien mendapatkan kualitas hidup yang baik.
The 2nd International Conference and Dental Exhibition (ICoDE) merupakan acara ilmiah yang rutin diadakan setiap 2 tahun sekali oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Kegiatan ini juga menampilkan pembicara dari Belanda, Jepang, dan Arab Saudi. Tujuan acara ini adalah menambah wawasan dan meningkatkan profesionalisme dokter gigi melalui kegiatan ilmiah yang berorientasi pada cakrawala baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi klinis praktis bahan dan teknologi kedokteran gigi. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu: Conference, Hands On, Artikel Ilmiah, Alumni Gathering, dan Dental Expo. Untuk tahun 2022 ICoDE ke-2 mengusung tema Clinical Management In Dentistry: “The Application of Advanced Techniques for Dental Practice” yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Jember selama 2 hari, 7 dan 8 Oktober 2022.
Kompetisi ini melalui berbagai tahapan dari mulai mengirimkan abstrak, full paper dan PPT. Peserta mempresentasikan langsung di depan juri dan peserta yang lain. Total peserta yang mengikuti oral presentation sebanyak 31 peserta. Peserta diberikan waktu 10 menit dalam memaparkan presentasi di depan peserta lain dan dewan juri, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para juri selama 5 menit.
“Case report ini memberikan pengalaman yang sangat berharga karena dari sini menjadi banyak belajar tentang manajemen pasien terutama pada kasus kasus yang membutuhkan terapi jangka panjang”, kata drg. Dwi Handayani.
“Kami sebagai dosen pembimbing merasa bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih oleh drg. Dwi Handayani, dan berharap prestasi ini dapat dapat dipertahankan dan menjadi semangat bagi mahasiswa PPDGS Penyakit Mulut FKG UI yang lain untuk meningkatkan potensi diri sehingga bisa meraih prestasi yang serupa” kata Para Dosen Pembimbing.
[BKGN FKG UI 2022]
Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) Tahun 2022 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia & RSKGM FKG UI secara resmi dibuka oleh Dekan FKG UI Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K), pada Senin, 26 September 2022 di Aula FKG UI, Salemba, Jakarta Pusat.
Tahun ini, BKGN kembali dilaksanakan secara luring (Offline), setelah sempat tertunda karena kondisi pandemi yang melanda Indonesia. Kegiatan pelayanan kesehatan BKGN berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 26 s.d 28 September 2022, dimulai dari pukul.08.00 – 15.00 WIB di RSKGM FKG UI.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara FKG UI, RSKGM FKG UI dan PT. Unilever Indonesia, Tbk., dengan menghadirkan berbagai layanan kesehatan secara gratis untuk masyarakat, seperti : konsultasi kesehatan gigi, pembersihan karang gigi serta pencabutan sederhana.
Dalam sambutannya, Dekan FKG UI menyampaikan bahwa momentum BKGN diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, karena sering kali masalah kesehatan gigi terabaikan atau bukan merupakan prioritas utama. Padahal sakit gigi dapat menjadi penyebab penyakit sistemik yang serius seperti ginjal, jantung, kanker, dsb.
Sementara itu, Direktur RSKGM FKG UI, drg. Yudy Ardilla Utomo, Sp.BM(K) mengatakan BKGN 2022 dijadikan sarana untuk menyapa masyarakat secara luas melalui edukasi dan pelayanan kesehatan gigi gratis, dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kedisiplinan dalam menjaga kesehatan gigi & mulut.
Ikut hadir pada acara pembukaan yaitu drg. Ratu Mirah Afifah, GCClindent., MDSc. (Head Of PMPC PT. Unilever Indonesia) ; Para Wakil Dekan ; Para Wakil Direktur RSKGM ; Kasudinkes Jakpus ; Ketua PDGI Jakpus ; Kapuskesmas Senen ; Perwakilan Camat & Lurah ; Sivitas Akademika FKG UI ; Hospitalia RSKGM FKG UI.
[Bakti Sosial FKG UI]
Serangkaian acara bakti sosial (baksos) telah berhasil dilaksanakan oleh Departemen Ilmu Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2022 secara luring di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali, dibawah supervisi Ketua Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) Dr. Anggraini Margono, drg., Sp.K.G.(K) dan Ketua Bakti Sosial Dr. Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih, drg., Sp.K.G.(K).
Bakti sosial ini diikuti siswa SD dan kader setempat, sebagai bentuk perwujudan tridharma perguruan tinggi di bidang pengabdian masyarakat melalui pemanfaatan hibah dari Universitas Indonesia, dengan tema peduli kesehatan gigi, berbagi senyum ceria di Pulau Dewata. Baksos ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas kesehatan gigi dan mulut.
Rangkaian acara diawali dengan pemberian seminar dan keterampilan klinik kepada dokter-dokter gigi di Kabupaten Buleleng, yang dibawakan oleh Dr. Aditya Wisnu Putranto, drg., Sp.K.G.(K) sebagai pemateri dengan tema seminar “Bulkfill Posterior Restoration Using SDR Composite Material” dan tema keterampilan klinik “The Fundamental of Adhesive Technique in Restoration”.
Kegiatan ini dilakukan serentak di 3 desa (Telaga, sepang, sepang kelod), Kecamatan Busungbiu, Buleleng, yang pelaksanaannya melibatkan Mahasiswa PPDGS Konsevasi FKG UI & Tim PB PDGI Buleleng.
Turut hadir dalam acara yaitu Para Pimpinan Daerah Kab.Buleleng ; Ketua Kolegium Konservasi Gigi Indonesia Prof. Dr. Ratna Meidyawati, drg, Sp.K.G.(K) ; Perwakilan IKORGI Bali, drg. Ilma Sp.K.G. ; Ketua PDGI Cabang Buleleng, drg. Ida Ayu Mona Yuniarti ; KPS Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi FKG UI, Dr. Dini Asrianti, drg., Sp.K.G.(K) ; para staf Dept.Konservasi FKG UI.
[Pengabdian Masyarakat FKG UI]
Kesehatan mulut anak-anak adalah konsep yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, seperti genetik, biologis, perilaku, sosial, dan lingkungan. Menjaga kesehatan rongga mulut anak adalah salah satu langkah penting yang harus diambil orang tua dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak secara komprehensif.
Dalam upaya untuk membantu masyarakat terutama para orang tua agar lebih memahami pentingnya kesehatan rongga mulut anak, Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI bekerja sama dengan Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI menyelenggarakan pengabdian masyarakat, dengan mendapatkan pendanaan dari Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (Hibah PPM) Universitas Indonesia. Kegiatan ini diadakan pada hari Jumat, 26 Agustus 2022, dengan mengangkat tema “Edukasi Pencegahan dan Tatalaksana Kelainan Rongga Mulut dan Stunting”
Pada kegiatan ini, menghadirkan tiga orang narasumber yaitu: Dr. drg. Indriasti Indah Wardhany., Sp.PM(K) (Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut FKG UI) yang memberi materi tentang Selayang Pandang FKG UI; Dr. drg. Anandina Irmagita, Sp. PM(K) (Dosen Dep. Ilmu Penyakit Mulut FKG UI) yang membahas tentang “Hubungan Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Kejadian Stunting pada Anak dan pencegahannya” dan Dr. drg. Dwi Ariawan, MARS Sp. BM(K) (Dosen Dep. Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI) membahas “Celah Bibir dan Lelangit Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak”.
Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI, Dr. drg. Febrina Rahmayanti, Sp.PM(K) mengatakan bahwa dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan peran dokter gigi khususnya dokter gigi spesialis Penyakit Mulut dan spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, dapat ikut berperan serta dalam program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
Tim yang terlibat berjumlah 31 orang, terdiri dari 9 Staff Pengajar Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI, 15 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Penyakit Mulut FKG UI, 2 Staf Pengajar Depertemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI dan 2 Mahasiswa PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI.
Buleleng, (Metrobali.com)
Seiring dengan pelaksanaan kegiatan bakti sosial oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) di Kecamatan Busungbiu, Bupati Buleleng mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan bakti sosial oleh Departemen Konservasi Gigi FKGUI bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Buleleng tepatnya diselenggarakan di tiga desa yang ada di Kecamatan Busungbiu. Ketiga desa tersebut yakni Desa Telaga, Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod. Dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. Sucipto yang pada kesempatan ini mewakili Bupati Buleleng, di Aula Kantor Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Jumat (12/8).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Buleleng dr. Sucipto mengatakan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut karena merupakan titik masuk menuju saluran pencernaan dan pernapasan. Mulut juga merupakan rumah bagi mikroba. tanpa kebersihan gigi dan mulut yang baik, bakteri jahat dapat menyebabkan infeksi, seperti kerusakan gigi dan penyakit gusi. “Permasalahannya adalah kesehatan gigi dan mulut sering kali kita abaikan. Jika tidak dirawat dan diobati, penyakit ini dapat mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat masih dibutuhkan adanya partisipasi masyarakat untuk optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Buleleng. Disamping melalui fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada seperti puskesmas dan praktik mandiri dokter gigi, serta rumah sakit. Tentunya masyarakat Buleleng menyambut baik kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh FKGUI ini. “Saya ucapkan terima kasih kepada FKGUI yang bekerja sama dengan PDGI cabang buleleng dalam melaksanakan bakti sosial,” ujar Agus Suradnyana dalam sambutannya.
Sementara, Ketua Panitia pelaksanaan kegiatan bakti sosial Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih menjelaskan alasan dilaksanakannya bakti sosial di tiga desa tersebut. Karena menurut riset yang dilakukan dan mendapat informasi bahwa desa-desa ini Indeks Desa Membangun (IDM) nya masih sedang. Sedangkan secara umum IDM di Bali sudah maju. Selain itu karies gigi masih mencapai 88,8 persen artinya dari 100 orang ada sekitar 80 orang yang memiliki karies gigi atau sakit gigi. “mudah-mudahan dengan pengabdian kami kepada masyarakat ini dapat membawa manfaat yaitu kesadaran akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,” jelasnya.
Masih kata Dewa Ayu, Kegiatan yang melibatkan 25 orang dari FKGUI, 61 orang dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Buleleng dan 90 kader dari ketiga desa ini digelar selama dua hari. Yakni 11-12 Agustus 2022. Kegiatannya meliputi seminar untuk dokter gigi di Buleleng, hands on, pelatihan kader, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta sikat gigi bersama yang dilakukan oleh ratusan siswa dari Sekolah Dasar di desa-desa tersebut. “Jadi kami tidak hanya memberikan pelatihan saja, tetapi juga memberikan buku terkait upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kepada para kader. Harapannya seluruh kader dapat menerima pelatihan dengan baik dan disebarkan ke seluruh masyarakat setempat,” tutupnya. (rma)
KBRN, Singaraja: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI) mengadakan Bakti Sosial Peduli Kesehatan Gigi bertempat di Desa Telaga pada Jumat (12/8/2022). Kegiatan tersebut disambut baik oleh Pemkab Buleleng.
Hal itu karena terdapat 3 desa di Kabupaten Buleleng yang perlu pembinaan khusus terkait menjaga kesehatan gigi.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Fakultas Kedokteran Gigi UI, berkat ini kami di Kabupaten Buleleng dapat menambah ilmu terkait menjaga kesehatan gigi masyarakat melalui kader-kader yang telah dibina,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. Sucipto saat memberikan sambutan mewakili Bupati Buleleng.
Lebih lanjut, Kadis Sucipto menyampaikan, perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dimaksud adalah perilaku menyikat gigi, perilaku konsumsi makanan dan kunjungan ke dokter gigi.
Selain itu, Sucipto mengatakan, melalui adanya Bakti Sosial Peduli Kesehatan Gigi yang dilaksanakan oleh Departemen Ilmu Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) kepada masyarakat Desa Telaga, Sepang Kelod, dan Sepang Kaja ini dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai cara menjaga kesehatan dalam mewujudkan program Indonesia bebas karies tahun 2030.
Sementara itu, Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih selaku Ketua Panitia menyampaikan, Bakti sosial ini adalah salah satu poin dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam pengabdian masyarakat ini, Persiapan Pelaksanaan Program (PPM) UI menunjuk Departemen Konservasi UI untuk mengadakan Bakti Sosial di tiga desa yang ada di Kecamatan Busungbiu.
“Menurut riset yang kami lakukan dan informasi bawasannya ketiga desa ini masih indeks kesehatan mulut dan gigi masih sedang. Sementara, di Bali sudah maju. Disisi lain karies gigi ini masih mencapai 88,8% setiap 100 orang itu ada sekitar 80-an yang memiliki karies gigi atau sakit gigi,” katanya.
Lebih jauh, Putri Artiningsih berharap, dengan dilakukannya seminar kepada dokter gigi seluruh Buleleng kemudian penyuluhan kepada anak SD dan sikat gigi bersama serta pelatihan kader yang sedang berlangsung sekarang membawa manfaat kesadaran akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
“Sebanyak 90 orang yang terlibat. Dimana, pada acara kemarin memberikan seminar dan tindakan nyata dalam melatih para dokter gigi di sini agar refresh kembali ilmunya untuk kemajuan-kemajuan ilmu konservasi khususnya restorasi yang dipilih atau satu penambalan gigi yang baik. Untuk hari ini, dilakukan pelatihan kader dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta sikat gigi bersama,” katanya, menegaskan.
Ditambahkan juga, pentingnya melatih kader, agar kader ini menyampaikan kepada ibu-ibu masa usia subur seperti, ibu hamil dan menyusui, serta ibu-ibu yang di Posyandu agar memberi informasi ini kepada anak-anaknya bahwa menjaga kesehatan gigi ini penting. Maka demikian kesehatan gigi sulung itu akan mempengaruhi kesehatan gigi tetapnya.
“Kami menyiapkan buku untuk dipelajari oleh kader dan disebarkan ke masing-masing posyandu. Untuk jangka panjang, kami berkoordinasi dengan ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Buleleng bawasannya ini akan berkesinambungan,” ucapnya, mengakhiri.
[Survey Persiapan Pengmas FKG UI]
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia senantiasa berkomitmen untuk memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut sekaligus pemberian pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat. Hal ini merupakan wujud implementasi dari pilar ketiga Tri Dharma yaitu pengabdian masyarakat (pengmas).
Pada Oktober mendatang, dalam rangka menyambut Dies Natalis Ke-62 FKG UI, Tim FKG UI didukung Ladokgi R.E Martadinata & Mandiri Amal Insani (MAI) akan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) & bakti sosial di Kampung Ilmu, Desa Cisarua, Tegalwaru, Purwakarta.
Secara geografis, Kampung Ilmu terdapat diantara 2 Gunung yaitu Gunung Bongkok & Gunung Parang. Dengan panorama yang indah, kawasan ini dijadikan sebagai pusat pendidikan transdisiplin hybrid formal-informal, yang dapat diikuti seluruh elemen masyarakat pedesaan terutama anak-anak usia belajar.
“Kami menyambut baik dan siap mendukung penyelenggaraan pengmas FKG UI di Desa Cisarua, Tegalwaru ini. Warga terutama anak-anak sangat membutuhkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi & mulut. Selain itu, hadirnya pelayanan kesehatan gigi juga sangat diperlukan bagi mereka “ ujar Imam Prasojo, Inisiator & Pendiri Kampung Ilmu.
Sementara itu, Dekan FKG UI Dr.drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K) mengatakan bahwa penyelenggaraan pengmas dan baksos di Kampung Ilmu diharapkan mampu menjadi program yang berkelanjutan terutama menjadikan Desa Cisarua, Tegalwaru ini menjadi Desa Binaan FKG UI, sehingga nantinya para mahasiswa dan dosen dapat berkontribusi secara maksimal dalam membantu masyarakat baik dari sisi edukasi maupun pelayanan kesehatan.
Guna mempersiapkan kegiatan pengmas tersebut,
Tim FKG UI bersama Ladokgi R.E Martadinata & MAI melakukan survey ke Kampung Ilmu, pada Sabtu,13 Agustus 2022.
[Kegiatan Bakti Sosial FKG UI]
Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerjasama dengan IKORGI Bali mengadakan bakti sosial secara hibrid.
Penyuluhan 272 siswa SDN No 17 Dangin Puri Denpasar dilakukan secara daring oleh Departemen Konservasi Gigi FKG UI, sementara pemeriksaan dan pengobatan sederhana dilakukan secara luring oleh IKORGI Bali.
Acara diadakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022, Pukul.08.00 – 12.00 WITA bertepatan dengan Hari Anak Nasional dan Hari raya Tumpek Krulut (Rahina Tresna Asih / Hari Kasih Sayang) yang di rayakan masyarakat Bali.
Acara baksos dibuka oleh Ketua IKORGI Bali: Dr. Dewa Made Wedagama, drg. SpKG., Ketua Departemen Konservasi FKG UI: Dr. Anggraini Margono, drg SpKG(K) dan Ketua panitia Baksos : Dr. Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih, drg. SpKG(K).
Diharapkan dengan momen baksos ini, anak-anak dapat meningkatkan cinta kepada diri sendiri dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Keterbatasan layanan dan edukasi kesehatan gigi, terutama selama pandemi COVID-19 menjadi salah satu latar belakang terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas)oleh Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Pengmas kali ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu,25 Juni 2022. Dengan peserta sebanyak 100 orang yaitu perwakilan Ibu-Ibu PKK, Kader Posyandu serta masyarakat umum.
Untuk mempermudah pelayanan edukasi kesehatan periodontal pada masa kehamilan serta implementasi teledentistry pada masyarakat, dalam kegiatan ini dihadirkan secara hybrid sebanyak 50 dokter gigi yang terdiri dari peserta pendidikan spesialis Periodonsia, dosen Departemen Periodonsia FKG UI, dan dokter gigi Spesialis Periodonsia Anggota IPERI dengan skala nasional.
Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FKG UI, drg. Benso Sulijaya, Sp. Perio(K), PhD menyampaikan bahwa Kecamatan Muara Gembong merupakan salah satu area target Kegiatan Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang peningkatan kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut”
Sementara itu, Ketua Ikatan Periodonsia Indonesia (IPERI) Komda Jaya, drg. Maya A. Y. Lewerrisa, Sp. Perio(K) mengatakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti ini perlu ditingkatkan, apalagi saat ini kita sangat beruntung hidup dijaman teknologi yang canggih, artinya kita bisa mengedukasi serta memberikan layanan konsultasi kesehatan gigi tanpa harus tatap muka, dan ini mampu menjadi solusi ditengah keterbatasan situasi pada masa pandemi ini.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Kecamatan Muara Gembong, Hasan Basri, serta Kepala Puskesmas Kecamatan Muara Gembong, Rakhmat, A.,MK, SE., M.Si, juga memberikan sambutan yang baik dan berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi & mulut.
Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia senantiasa berkomitmen untuk hadir ditengah masyarakat guna memberikan edukasi dalam bentuk penyuluhan, pelayanan kesehatan gigi serta kegiatan sosial lainya.
Bertempat di SD N Utan Kayu Selatan 20 Pagi, Matraman, Jakarta Timur. Mahasiswa angkatan 2020 & Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG UI melaksanakan bakti sosial secara luring, Selasa, 21 Juni 2022.
Manajer Kemahasiswaan FKG UI, drg. Erik Idrus, Ph.D, mengapresiasi kerja keras panitia dan pihak yang terlibat, sehingga baksos perdana di masa pandemi ini dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, drg.Erik juga mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang sosial saja, namun, bagi sivitas akademika terutama mahasiswa dan dosen, ini merupakan obat kerinduan setelah hampir 2 tahun pandemi tidak dapat menyapa masyarakat secara langsung.
“ Hari ini suasana sangat cerah dan meriah karena diwarnai oleh jaket kuning para mahasiswa yang mungkin belum pernah keluar dari lemari sejak diberikan pertama kali “
Sementara itu, Ketua BEM FKG UI, Rasya Aziz Alwini menyebutkan bahwa Bakti sosial dilaksanakan untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pada pilar pengabdian kepada masyarakat. Dalam baksos kali ini, para siswa diberikan materi penyuluhan tentang kesehatan gigi sekaligus mengajak mereka untuk sikat gigi bersama.
“ Siswa kami sejak pagi terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan ini, mereka mengikuti setiap rangkaian acara dengan penuh keseriusan. Saya berterima kasih kepada pihak FKG UI karena telah memilih SDN UKS 20 sebagai lokasi pelaksanaan bakti sosial. Semoga kegiatan ini, bisa bermanfaat untuk siswa-siswi kami dan akan kami teruskan edukasi kepada anak-anak kedepannya “ Ujar Erni Windiantaji, S.Pd., Kepala SD N UKS 20 Pagi.
Turut hadir dalam kegiatan, Dosen Pengawas Kegiatan dari Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan (IKGM-P) yaitu Prof. drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D dan drg. Gita Ariffa Sjarkawi, M.Kes ; Kepala Puskesmas Kelurahan Utan Kayu Selatan II , dr. Hani Amalia. ; Para Wakil Kepala Sekolah ; Ketua Panitia Baksos, Azizah Ashri Muflihah.
Magister Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (IKGD) & Departemen Biologi Oral FKG UI menggelar pengabdian masyarakat berupa penyuluhan secara hybrid guna memberikan edukasi tentang bijak menggunakan masker dan kaitannya dengan kesehatan mulut di era pandemi COVID-19.
Kegiatan yang diketuai drg. Citra Fragrantia Theodorea, M.Si., Ph.D ini, dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2022, menghadirkan narasumber yaitu Prof. drg. Ariadna A. Djais M.Biomed., Ph.D., PBO & drg. Erik Idrus, Ph.D. Untuk peserta diikuti oleh siswa dan guru kelas 7-8 SMP Negeri 12 Kota Bogor, mahasiswa program magister IKGD, para dosen dari Departemen Biologi Oral dan Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Material FKG UI.
Lisa Rinanda Amir, drg, Ph.D, PBO selaku Kepala Departemen Biologi Oral yang juga penanggung jawab acara menyampaikan, “ Kegiatan diadakan secara hybrid, tatap muka dan secara daring guna memungkinan lebih banyak peserta berpartisipasi pada kegiatan ini, dan tentunya tetap menjaga protokol kesehatan “
Selain itu, drg.Lisa juga berpesan agar penggunaan masker tetap harus dilakukan pada masa pandemi saat ini untuk memutus resiko penularan COVID-19, namun pemakaian masker yang tidak sesuai dapat berakibat buruk bagi kesehatan rongga mulut seperti bau mulut, mulut dan bibir kering, hingga berubahnya lingkungan rongga mulut. Kesehatan rongga mulut tetap harus dijaga walau saat menggunakan masker dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan rongga mulut agar lebih nyaman dan aman.