Dalam upaya memperluas jangkauan layanan kedokteran gigi yang inklusif, Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) mengembangkan program layanan khusus untuk Anak dan Individu Berkebutuhan Khusus (AIBK). Layanan ini merupakan bentuk komitmen FKG UI untuk memberikan pelayanan spesialistik di bidang kedokteran gigi anak yang menjawab tantangan dan kebutuhan nyata di masyarakat.
Pengembangan layanan ini berangkat dari kerangka keilmuan yang telah lama ada di ranah kedokteran gigi anak Indonesia, yang terbagi ke dalam tiga fragmentasi keilmuan: (1) Patologi dan Kelainan Oral Anak, (2) Kompleks Kraniofasial Anak, dan (3) Anak dan Individu Berkebutuhan Khusus (AIBK). Meskipun ketiganya telah berkembang sejak awal tahun 2000-an, akar keilmuan ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1980-an. Dalam praktiknya, seluruh bidang tersebut telah menjalankan pengembangan riset, pendidikan, dan layanan klinis. Namun demikian, dari sisi regulasi dan ketersediaan fasilitas, pengembangan layanan untuk AIBK dinilai lebih memungkinkan untuk dipercepat dan diperluas implementasinya.
“Sayangnya, belum banyak fasilitas layanan kesehatan gigi di Indonesia yang memiliki sarana dan sumber daya manusia yang memadai untuk menangani pasien dengan kebutuhan khusus,” ujar Dr. drg. Mochamad Fahlevi Rizal, Sp.KGA, K-PKOA selaku Ketua Departemen IKGA FKG UI. “Padahal, permintaan terhadap layanan ini terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran orang tua dan pendamping terhadap hak kesehatan gigi anak-anak mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” lanjut beliau.
Spektrum AIBK sangat luas, tidak terbatas pada satu jenis disabilitas. Kelompok ini mencakup anak-anak dengan disabilitas fisik, gangguan tumbuh kembang, hingga disabilitas psikososial, yang semuanya membutuhkan pendekatan perawatan yang komprehensif dan individual. Di Departemen IKGA FKG UI, pendekatan perawatan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi medis, psikologis, dan sosial pasien, serta melibatkan kolaborasi dengan tenaga medis lintas disiplin bila dibutuhkan.
Layanan perawatan khusus untuk AIBK saat ini telah dilaksanakan di dua rumah sakit utama: Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut FKG UI (RSKGM UI) dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Kedua fasilitas ini memiliki tim klinis yang terlatih untuk memberikan pelayanan yang aman, empatik, dan adaptif sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
Dengan pengembangan ini, Departemen IKGA FKG UI berharap dapat menjadi pelopor dan pusat rujukan nasional dalam pelayanan kesehatan gigi bagi anak dan individu berkebutuhan khusus, sekaligus memperkuat peran FKG UI dalam menciptakan sistem layanan kesehatan yang inklusif.


