Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) mengukuhkan Prof. Dr. Febrina Rahmayanti, drg., Sp.PM, Subsp.Inf.Im sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang Penyakit Mulut. Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul “Integrasi Kesehatan Mulut dan Sistemik: Kolaborasi Multidisiplin Menuju Indonesia Sehat 2030”, Prof. Febrina menekankan pentingnya hubungan antara kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Menurut Prof. Febrina, masalah pada gigi dan mulut tidak hanya berdampak pada area mulut saja, tetapi juga bisa mempengaruhi organ tubuh lain. Infeksi dari gigi berlubang, gusi yang meradang, atau luka pada mulut dapat menyebar dan memicu penyakit seperti gangguan jantung, sendi, hingga sulitnya mengontrol kadar gula darah. Sebaliknya, penyakit dalam tubuh seperti diabetes juga dapat memperburuk kondisi gigi dan gusi.
“Mulut bukan hanya pintu masuk makanan, tetapi juga cermin kesehatan tubuh seseorang,” jelas Prof. Febrina. “Kalau kesehatan mulutnya terjaga, tubuh pun lebih kuat. Karena itu, kita perlu bekerja sama dengan berbagai tenaga kesehatan agar perawatan pasien bisa menyeluruh dan saling mendukung.”
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Febrina menekankan bahwa dokter gigi tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama lintas bidang — antara dokter gigi, dokter umum, ahli gizi, dan pembuat kebijakan — untuk membangun sistem kesehatan yang lebih terintegrasi. Pendekatan ini sejalan dengan semangat transformasi kesehatan nasional yang bertujuan mencapai Indonesia Sehat 2030.
Prof. Febrina juga menyoroti peran penting dokter gigi dalam upaya pencegahan dan edukasi masyarakat. Dengan kolaborasi dan pendekatan multidisiplin, Indonesia dapat memiliki masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Perawatan gigi bukan hanya soal senyum yang indah, tapi juga langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan,” tutupnya.


