Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) kembali menyelenggarakan kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 pada 15–17 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan yang bertempat di FKG UI Kampus Salemba dan RSKGM FKG UI pada tahun ini menargetkan 750 penerima manfaat yang akan mendapatkan layanan pemeriksaan gigi dan gusi gratis, berbagai perawatan dasar seperti scaling, pencabutan, dan penambalan gigi sederhana, serta edukasi kesehatan gigi dan mulut. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan pendampingan langsung dari dosen, mahasiswa, dan relawan FKG UI, serta mendapat dukungan dari Unilever Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Rangkaian BKGN 2025 meliputi tiga kegiatan utama, yaitu pelayanan gigi gratis, school health program, dan konten edukasi kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan gigi gratis dilaksanakan selama tiga hari, yakni 15, 16, dan 17 Oktober 2025, di empat ruang klinik: Ruang Integrasi 1 dan 2, Klinik Bedah Mulut, serta Klinik Ilmu Kedokteran Gigi Anak.
Sebanyak 115 peserta didik program profesi, 59 DPJP, dan 32 peserta didik program spesialis terlibat sebagai operator yang terbagi dalam enam shift selama kegiatan berlangsung.
Hingga saat pembukaan, tercatat 801 masyarakat telah mendaftar untuk memperoleh layanan ini melalui pendaftaran daring yang dibuka melalui kanal media sosial FKG UI, RSKGM FKG UI, dan situs resmi Unilever Indonesia.
Selain itu, kegiatan school health program telah dilaksanakan sebelumnya pada 15, 17, 22, dan 24 September 2025, bekerja sama dengan para dokter gigi dan mahasiswa dari Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan FKG UI.
Kegiatan ini berlangsung di SDN Gondangdia 3 dan Pesantren Minhajurosyidin, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini.
Dalam sambutannya, drg. Ani Ruspitawati, MM, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, menyampaikan pentingnya kegiatan seperti BKGN dalam mendukung peningkatan kesehatan masyarakat, “Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa 56,9 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, namun hanya sekitar 11 persen yang mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan profesional. Di Jakarta, sekitar 50 persen penduduk usia tiga tahun ke atas memiliki masalah gigi dan mulut, dengan 34,2 persen di antaranya mengalami gigi rusak atau berlubang. Karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sangat mendukung kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut,” ujar drg. Ani.
Sementara itu, Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi FKG UI dalam mendukung program nasional di bidang kesehatan gigi.
“Sebagai salah satu fakultas kedokteran gigi tertua dan terdepan di Indonesia, FKG UI merasa bangga dapat mengambil bagian dalam kegiatan ini, berkontribusi langsung dalam memperluas jangkauan pelayanan dan edukasi kesehatan gigi kepada masyarakat. Melalui kegiatan seperti BKGN, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah investasi penting bagi kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Prof. Lisa.
Ketua Panitia BKGN 2025, drg. Novalino, MARS, turut menyampaikan, “Kami bersyukur kegiatan BKGN di FKG UI selalu disambut dengan antusias. Tahun ini, jumlah pendaftar bahkan melebihi target. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam gerakan nasional ini,” ungkap drg. Novalino.
Kegiatan BKGN 2025 di FKG UI menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memperkuat kolaborasi antara dunia akademik, pemerintah, dan sektor swasta dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, tersenyum cerah, dan percaya diri.

