FKG UI Gelar Dental Research Summit 2025: Perkuat Kolaborasi Internasional dalam Penelitian Kedokteran Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) sukses menyelenggarakan Dental Research Summit 2025, sebuah International Joint Symposium hasil kolaborasi antara Universitas Indonesia, Chulalongkorn University (Thailand), dan Universiti Malaya (Malaysia). Acara ini berlangsung pada 25–26 September 2025 di Health Science Cluster, Kampus UI Depok, dan menghadirkan berbagai pakar kedokteran gigi dari tiga universitas terkemuka Asia Tenggara.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., dan turut dihadiri oleh Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K) selaku Kepala Badan Kerja Sama dan Kewirausahaan UI. Hadir pula para dekan fakultas kedokteran gigi dari tiga universitas penyelenggara, yakni Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO (Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia), Prof. Dr. Firdaus Hariri, BDS, MDS, MBBS, MSc (Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universiti Malaya), serta Prof. Dr. Pornchai Jansisyanont (Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Chulalongkorn University). Kehadiran tokoh-tokoh akademik ini mempertegas komitmen bersama membangun jejaring riset lintas negara yang tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga berdampak nyata pada penguatan layanan kesehatan masyarakat.

Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, menekankan makna strategis kolaborasi ini. “Suatu kehormatan bagi kami dapat berkolaborasi dengan dua universitas terbaik di kawasan, yaitu Chulalongkorn University dan Universiti Malaya. Dental Research Summit 2025 bukan hanya ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai pusat inovasi dan riset kedokteran gigi dunia,”ujarnya.

Senada dengan itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Chulalongkorn University, Prof. Dr. Pornchai Jansisyanont, menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang terjalin antara Universitas Indonesia dan Chulalongkorn University sehingga dapat berkolaborasi menyelenggarakan International Joint Symposium. Kami percaya bahwa penyelenggaraan simposium ini tidak hanya memperkuat hubungan akademik antaruniversitas, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan ilmu kedokteran gigi yang akan memberi manfaat luas bagi masyarakat internasional.”

Selama dua hari penyelenggaraan, para pembicara membahas berbagai topik penting terkait kesehatan gigi dan mulut, mulai dari forensic odontology, kanker mulut, periodontitis, hingga inovasi digital dalam ortodonsia dan restorative dentistry. Melalui simposium ini, diharapkan terjalin jejaring riset yang semakin kuat antar institusi, sekaligus mendorong perkembangan ilmu kedokteran gigi di tingkat global.

Selain forum ilmiah, Dental Research Summit 2025 juga dirangkaikan dengan Research Day in Conjunction to The 9th International Workshop on Dental Research 2025. Ajang ini menjadi wadah bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk menunjukkan karya inovatif mereka. Pada kategori Research and Innovation, juara pertama diraih oleh Ellena Vianne. Di kategori Start-Up, gelar juara pertama berhasil diraih oleh tim Safira Gracella Putri Hernando dan Siti Vanessya Najla Tsamara, disusul oleh tim Ryan Adity Widodo, Sammy Ahmad Haidar, Crystal Ann Santoso, dan Muh. Irfan Mumtaz Nur sebagai juara kedua, serta tim Andi Ilya Rufaidah, Freyja Adzka Raniya Aroef, dan Karen Josephine Darwis di posisi ketiga.

Untuk kategori Original Research, juara pertama dimenangkan oleh Dodi Valentino Tambun dari Universitas Indonesia, juara kedua oleh Mohideen Salihu Farook dari Universiti Malaya, dan juara ketiga oleh Maudina Dwi Heriasti dari Universitas Indonesia. Pada kategori Case Report, penghargaan tertinggi diberikan kepada Natrah Ahmad Fuad dari Universiti Malaya, diikuti oleh Angela Putri Bunga Senanda di posisi kedua dan Amanda Sawitri di posisi ketiga dari Universitas Indonesia. Sementara itu, kategori Literature Review menempatkan Pani Matin Anugrah dan Aulia Riski dari Universitas Padjajaran di tempat pertama dan kedua dan Rahman Wahyudi dari Chulalongkorn University di posisi ketiga.

Kegiatan ini menegaskan komitmen FKG UI bersama mitra internasionalnya untuk tidak hanya memperkuat kolaborasi riset antaruniversitas, tetapi juga menyiapkan generasi peneliti muda yang siap berkontribusi di tingkat global. Melalui Dental Research Summit 2025, FKG UI menempatkan diri sebagai motor penggerak kemajuan riset kedokteran gigi di Asia Tenggara sekaligus memperluas kontribusi Indonesia di panggung internasional.