Teliti Bakteri dalam Mulut, Doktor FKG UI Temukan Cara Deteksi Dini Karies dan Pulpitis

Penelitian terbaru dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) membuka harapan baru dalam dunia kesehatan gigi. Dr. drg. Aryo Megantoro, Sp.KG(K) mahasiswa Program Doktor Ilmu Kedokteran Gigi FKG UI, berhasil meraih gelar doktor melalui riset yang menyoroti peran bakteri dalam mulut sebagai penanda dini penyakit gigi, khususnya karies dan pulpitis.

Dalam disertasinya yang berjudul “Profil Mikrobiota sebagai Biomarker Disbiosis pada Subjek Karies Dengan dan Tanpa Pulpitis Menggunakan MinION Nanopore Technology”, Dr. Aryo menunjukkan bahwa setiap tahapan penyakit gigi ternyata memiliki pola bakteri khas yang dapat diidentifikasi melalui teknologi sekuensing genetik.

Menggunakan pendekatan molekuler canggih berbasis MinION Nanopore, ia menganalisis bakteri dari air liur, plak, dan jaringan karies gigi. Hasilnya menunjukkan bahwa jenis bakteri tertentu, seperti Loigolactobacillus coryniformis, Anaerocella delicata, hingga Lactobacillus kitasatonis, muncul dominan pada tahapan yang berbeda, mulai dari gigi sehat hingga pulpitis berat. Temuan ini memberikan bukti bahwa pemeriksaan mikrobiota dapat menjadi alat bantu diagnosis dini dalam praktik kedokteran gigi.

“Kami berharap penelitian ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan pendekatan diagnosis yang lebih personal, cepat, dan akurat dalam menangani karies dan pulpitis. Bakteri dalam mulut menyimpan banyak informasi yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Dr. Aryo Megantoro.

Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. drg. Ratna Meidyawati, Sp.KG., Subsp.KR(K) sebagai promotor dan Prof. drg. Endang Winiati Bachtiar, M.Biomed., Ph.D., PBO sebagai kopromotor.

Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi riset ini. “Penelitian inovasi teknologi, khususnya kecerdasan buatan, dapat dikembangkan ke depan untuk deteksi awal penyakit gigi dan mulut serta pengembangan strategi peventif. Ini adalah arah masa depan kedokteran gigi yang ingin terus kita dorong di FKG UI,” ujarnya.

Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan ilmu kedokteran gigi berbasis biologi molekuler, dan membuka peluang untuk menghadirkan layanan kesehatan gigi yang lebih tepat sasaran di masa depan.