Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) kembali melahirkan doktor baru di bidang kedokteran gigi. Pada Jumat, 4 Juli 2025, Dr. drg. Hilda Fitria Lubis, Sp.Orto., Subsp.D.D.P.K(K) resmi meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Analisis Potensi Minyak Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) sebagai Akselerator Pergerakan Gigi Ortodontik” dalam sidang promosi doktor yang diselenggarakan di FKG UI.
Penelitian Dr. Hilda menghadirkan pendekatan inovatif berbasis nutrisi dalam perawatan ortodontik. Ia mengkaji potensi minyak ikan patin sebagai agen bioaktif yang dapat mempercepat pergerakan gigi, sehingga durasi perawatan ortodontik dapat dipersingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan patin secara oral mampu meningkatkan aktivitas osteoklas yang memicu proses resorpsi tulang, yang penting dalam mekanisme pergerakan gigi.
“Saya berharap penelitian ini dapat menjadi pijakan awal untuk mengembangkan pendekatan ortodontik yang lebih nyaman dan terjangkau bagi pasien. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti ikan patin, kita tidak hanya mendorong kemajuan ilmu, tetapi juga memberi makna baru bagi potensi yang kita miliki di negeri sendiri,” ujar Dr. Hilda Fitria Lubis.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu uji in vivo pada hewan coba dan uji in vitro pada sel RAW 264.7. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada ekspresi protein dan gen yang berperan dalam proses resorpsi tulang, yaitu TRAP (Tartrate-Resistant Acid Phosphatase), OPN (Osteopontin), RANKL (Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa-B Ligand), dan sclerostin, serta gen β3 integrin, Calcitonin Receptor (CTR), Cathepsin K (Ctsk), RANK (Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa-B), TRAP, dan OPN, menandakan bahwa minyak ikan patin berpotensi digunakan sebagai terapi pendamping dalam perawatan ortodontik.
Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, menyampaikan apresiasinya atas disertasi yang menggabungkan kedokteran gigi, biomolekuler, dan sumber daya lokal ini. “Penelitian ini adalah contoh nyata bagaimana riset di FKG UI tidak hanya berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan bahan alam di bidang kedokteran gigi. Kami berharap inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberi dampak pada praktik ortodontik ke depan,” ujar Prof. Lisa.
Pencapaian ini menandai langkah maju dalam pengembangan terapi ortodontik yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta memperkuat posisi FKG UI sebagai pusat riset unggulan di bidang kedokteran gigi di Indonesia.

