Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan, Doktor FKG UI Kembangkan Metode Deteksi Dini Penyakit Gusi Lewat Foto Rontgen Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) kembali meluluskan satu doktor baru dengan penelitian inovatif di bidang periodontologi. Dr. drg. Desy Fidyawati, Sp.Perio. resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul: “Deteksi Dini Periodontitis Menggunakan Algoritma Convolutional Neural Network Pada Radiograf Digital Intraoral: Analisis Parameter Komposit Klinis dan Radiografis”.

Dalam penelitiannya, Dr. Desy mengangkat tantangan klinis dalam diagnosis dini periodontitis, yaitu penyakit radang gusi kronis yang merusak jaringan penyangga gigi dan dapat menyebabkan kehilangan gigi permanen. Gejala awalnya sering kali tidak spesifik, sehingga sulit dikenali secara konvensional. Untuk menjawab tantangan tersebut, ia memanfaatkan teknologi Convolutional Neural Network (CNN), salah satu bentuk kecerdasan buatan yang mampu menganalisis citra radiograf gigi secara objektif dan efisien.

Melalui analisis terhadap 80 radiograf intraoral digital dan parameter klinis seperti perdarahan saat probing, kedalaman poket, serta kehilangan perlekatan klinis (CAL), ia membuktikan bahwa beberapa indikator radiografik, termasuk ketidakteraturan tulang alveolar, lebar ligamentum periodontal, dan densitas tulang kortikal, memiliki potensi kuat sebagai penanda awal periodontitis, terutama jika dipadukan dengan analisis CNN.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ketidakteraturan alveolar crest memiliki akurasi tinggi dalam diagnosis berbasis CNN (dengan nilai Kappa 0,92, sensitivitas 83,3%, dan spesifisitas 100%). Selain itu, lebar ligamentum periodontal juga menunjukkan korelasi signifikan terhadap kemungkinan periodontitis tahap awal.

Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi riset ini. “Penelitian ini membuktikan bahwa inovasi teknologi, khususnya kecerdasan buatan, bukan hanya bisa membantu klinisi dalam membuat keputusan yang lebih tepat, tetapi juga dapat menjadi jembatan penting untuk tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut. Ini adalah arah masa depan kedokteran gigi yang ingin terus kita dorong di FKG UI,” ujarnya.

Promosi doktor ini semakin memperkuat langkah FKG UI dalam mendorong kolaborasi antara ilmu klinik dan teknologi mutakhir untuk mendukung pelayanan kesehatan gigi yang lebih canggih, efisien, dan berbasis bukti ilmiah.