Kembangkan Terapi Pulpa Gigi Berbasis Eksosom, Dr. Sylva Raih Gelar Doktor dari FKG UI

Perjalanan panjang akademik dan dedikasi dalam riset ilmiah akhirnya membuahkan hasil. Dr. drg. Sylva Dinie Alinda, MARS., Sp.KG., Subsp.KE. resmi meraih gelar doktor dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor yang diselenggarakan pada Senin, 7 Juli 2025.

Melalui riset yang menyoroti potensi terapi regeneratif pulpa gigi menggunakan eksosom dari jaringan lemak manusia, Dr. Sylva menghadirkan pendekatan baru yang menjanjikan dalam dunia endodontik modern. Disertasinya yang berjudul: “Potensi Ekosom dari Adipose-Derived Stromal Vascular Fraction (AD-SVF) untuk Meningkatkan Kemampuan Regeneratif Sel Punca Pulpa Gigi (Analisis In Vitro)” menjadi kontribusi penting dalam upaya pengembangan terapi berbasis biologis yang lebih aplikatif dan minim invasif.

Penelitian ini berangkat dari urgensi pengembangan terapi regeneratif endodontik, berbasis tanpa sel, khususnya dalam regenerasi jaringan pulpa gigi yang rusak. Salah satu fokus utama adalah bagaimana meningkatkan migrasi, proliferasi, dan ekspresi faktor pro-angiogenik VEGF-A dan FGF-2 pada sel punca pulpa gigi manusia (hDPSCs). Dalam konteks ini, eksosom dari fraksi vaskular stroma jaringan lemak (adipose-derived stromal vascular fraction atau AD-SVF) menjadi kandidat inovatif karena mengandung nano bioaktif penting yang mendukung komunikasi antar sel.

Melalui berbagai uji laboratorium, mulai dari scratch-wound assayCell Counting Kit-8, hingga analisis ekspresi gen dan protein menggunakan qRT-PCR dan ELISA, hasil menunjukkan bahwa pemberian eksosom AD-SVF secara signifikan meningkatkan kemampuan migrasi dan proliferasi hDPSCs serta ekspresi gen dan protein VEGF-A dan FGF-2 yang merupakan faktor kunci dalam pembentukan pembuluh darah dan regenerasi jaringan.

“Saya berharap temuan ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan terapi regeneratif endodontik berbasis nano biomolekul tanpa-sel yang lebih efektif dan aplikatif. Dengan aplikasi yang mudah dan minim proses, mudah dikembangkan, dan bersumber dari jaringan tubuh sendiri, potensi penggunaan eksosom dari jaringan lemak sangat besar untuk masa depan perawatan pulpa gigi,” ungkap Dr. Sylva Dinie Alinda.

Disertasi ini dibimbing oleh Prof. Dr. drg. Anggraini Margono, Sp.KG., Subsp.KE sebagai promotor, serta Dr. dr. Indah Julianto, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV dan Dr. drg. Dini Asrianti, Sp.KG., SubSp.KE sebagai ko-promotor.

Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini. “Riset yang dilakukan Dr. Sylva bukan hanya memiliki nilai ilmiah tinggi, tetapi juga sangat aplikatif untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi regeneratif. Kami bangga bahwa FKG UI terus melahirkan inovasi berbasis bukti yang dapat menjawab tantangan klinis di masa depan,” ujarnya.

Keberhasilan ini memperkuat posisi FKG UI sebagai pusat riset kedokteran gigi terkemuka di Indonesia, sekaligus membuka peluang besar untuk pengembangan terapi berbasis tanpa-sel dan eksosom dalam praktik klinis modern.