Tim Periodonsia FKG UI Raih Paten atas Inovasi Komposisi Konjac Glukomanann sebagai Antibakteri Pencegah Periodontitis

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan melalui keberhasilan tim penelitinya dalam memperoleh paten atas inovasi di bidang pencegahan penyakit gusi (periodontitis). Inovasi yang diberi judul “Komposisi Konjac Glukomanann sebagai Antibakteri Pencegah Periodontitis” ini dikembangkan oleh tim dari Departemen Periodonsia FKG UI sebagai jawaban atas tingginya angka kejadian periodontitis di Indonesia yang mencapai 74,1 persen.

Inovasi ini bertujuan untuk menghadirkan pendekatan pencegahan berbasis bahan alami yang mampu menekan pertumbuhan bakteri penyebab periodontitis, khususnya Porphyromonas gingivalis. Penelitian dimulai sejak awal tahun 2022 dengan pendekatan uji in-vitro dan in-vivo, dan menunjukkan bahwa konjac glukomanann dalam konsentrasi 25–100 μg/mL mampu memberikan efek antibakteri dan menghambat kerusakan tulang alveolar pada model periodontitis. Temuan ini membuka potensi besar bagi penggunaan konjac glukomanann sebagai bahan aktif pencegahan periodontitis yang lebih aman dan efisien.

Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari kontribusi FKG UI dalam menghadirkan riset yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. “Pencapaian ini menjadi bukti bahwa riset yang relevan dan berdampak dapat lahir dari kepedulian terhadap masalah kesehatan masyarakat. Kami bangga, tim Periodonsia FKG UI telah membawa inovasi berbasis bahan alami menuju pengakuan paten nasional. Semoga ini menjadi langkah awal untuk implementasi lebih luas di bidang klinik dan pendidikan,” ujarnya.

drg. Benso Sulijaya, Sp.Perio(K), Ph.D., selaku inventor utama, menyampaikan harapan besar dari invensi ini. Menurutnya, konjac glukomanann berpotensi besar untuk menurunkan angka periodontitis secara signifikan. “Konjac glukomanann berpotensi mengurangi angka penyakit gusi secara signifikan. Melalui invensi ini, kami berharap dapat memperkuat kontribusi FKG UI dalam menghasilkan riset yang tidak hanya inovatif, tetapi juga bermanfaat langsung bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” ungkapnya.

Tim peneliti yang terlibat dalam inovasi ini terdiri atas drg. Benso Sulijaya, Sp.Perio(K), Ph.D., Dr. drg. Fatimah Maria Tadjoedin, Sp.Perio(K), dan Prof. Dr. drg. Yuniarti Soeroso, Sp.Perio(K), serta dua alumni FKG UI, drg. Kartika Dhipta Lestari dan drg. Edlyn Dwiputri. Saat ini, inovasi tersebut sedang dalam tahap pengembangan studi klinis sebagai bentuk komitmen lanjutan untuk memastikan penerapan hasil penelitian dalam praktik kedokteran gigi di masa depan.

Pencapaian paten ini semakin memperkuat posisi FKG UI sebagai institusi yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tetapi juga aktif dalam menghasilkan inovasi yang berdampak dan solutif bagi tantangan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.