FKG UI Wujudkan Inklusi Kesehatan Gigi bagi Siswa Berkebutuhan Khusus di SLBN 4 Jakarta

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan umum dan berdampak langsung pada kualitas hidup, termasuk bagi siswa disabilitas. Anak-anak dengan disabilitas, seperti tuna rungu dan tuna grahita, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut dibandingkan anak tanpa disabilitas. Tingginya prevalensi masalah ini di Indonesia masih diperkuat oleh tantangan akses dan pemahaman perawatan, baik dari sisi siswa, orang tua, maupun tenaga pendidik. Karena itu, dibutuhkan pendekatan edukatif dan kolaboratif untuk menciptakan lingkungan kesehatan gigi yang inklusif.

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) melalui Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas (IKGKom) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Siswa SMP–SMA SLBN 4 Jakarta” pada 20 dan 27 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan praktik mahasiswa dalam konteks kedokteran gigi komunitas dan pencegahan—khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Dipimpin oleh drg. Atik Ramadhani, Ph.D. selaku penanggung jawab kegiatan dan Ketua Prodi Magister IKGKom, serta drg. Gita Ariffa Sjarkawi, M.Kes. sebagai ketua pelaksana, kegiatan ini melibatkan seluruh mahasiswa S2 IKGKom dan staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat – Pencegahan (IKGMP) FKG UI.

Rangkaian dimulai pada 20 Mei 2025 dengan edukasi intensif kepada 28 guru SLBN 4 Jakarta Utara. Para guru dibekali pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus, teknik menyikat gigi, serta metode pendampingan dalam kegiatan sikat gigi bersama. Kegiatan disampaikan secara interaktif melalui diskusi, simulasi, dan demonstrasi menyikat gigi yang dilakukan langsung oleh peserta.

Puncak kegiatan berlangsung pada 27 Mei 2025, menyasar siswa tunarungu, tuna grahita ringan dan sedang, serta orang tua dan pendamping siswa. Edukasi disampaikan melalui pendekatan multisensori seperti visual, gerakan, dan demonstrasi yang disesuaikan dengan kebutuhan kognitif masing-masing kelompok. Seluruh peserta juga menerima booklet edukatif bergambar sebagai alat bantu edukasi lanjutan.

Sebagai penutup, seluruh peserta mengikuti kegiatan Sikat Gigi Bersama (SIGIBER) yang dilaksanakan di lapangan sekolah. Kegiatan ini didampingi oleh mahasiswa dan dosen IKGKom, tim dari organisasi SEHATARA (Kesehatan dalam Kesetaraan), media Kami Bijak, serta guru dan orang tua siswa. Edukasi dan pelatihan juga diberikan kepada siswa perwakilan untuk menjadi pendamping bagi teman-teman mereka dalam praktik menyikat gigi sehari-hari di sekolah.

Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, “Kesehatan gigi dan mulut adalah hak semua orang, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Kami bangga dengan inisiatif mahasiswa dan dosen IKGKom FKG UI yang tidak hanya membawa ilmu ke lapangan, tetapi juga menyampaikannya dengan pendekatan empatik dan inklusif. Semoga kegiatan seperti ini terus tumbuh dan menjangkau lebih banyak komunitas.” ujar Prof. Lisa.

Melalui kegiatan ini, FKG UI menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pengabdian masyarakat yang transformatif dan berkelanjutan, serta mendorong kesetaraan akses layanan kesehatan gigi dan mulut bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.