Dari ruang kelas hingga panggung ilmiah internasional, semangat inovasi terus mengalir dari sivitas akademika Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI). Kali ini, kabar membanggakan datang dari drg. M. Garry Syahrizal H., M.Si, dosen Departemen Biologi Oral FKG UI, yang meraih penghargaan Best Doctoral Presenter dalam ajang Student Award Presentation di Kongres Japanese Society of Legal Medicine (JSLM) ke-109. Pertemuan ilmiah ini berlangsung pada 12–13 Juni 2025 di Kurume, Fukuoka, Jepang dan diikuti oleh para kandidat doktor dari berbagai universitas terkemuka di Jepang.
Dalam presentasinya, drg. Garry yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Departemen Kedokteran Gigi Forensik, Institute of Science Tokyo membawakan penelitian berjudul “Orthodontic Profiles Improve Facial Soft-Tissue Thickness Model Accuracy for Facial Approximation”, yang menawarkan pendekatan baru untuk meningkatkan akurasi prediksi ketebalan jaringan lunak wajah (Facial Soft Tissue Thickness/FSTT), komponen penting dalam proses rekonstruksi wajah forensik. Dengan mengintegrasikan profil ortodontik seperti Skeletal Class, Cephalic Index, Tweed, dan Northwestern, model yang dikembangkan menunjukkan potensi besar dalam memajukan ilmu kedokteran gigi forensik.
“Saya berharap pencapaian ini bukan hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga menjadi penyemangat bagi rekan-rekan sejawat, mahasiswa, dan para peneliti muda Indonesia untuk terus berkarya dan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Dengan pencapaian ini, saya semakin bersemangat untuk mewujudkan impian saya di masa depan: membangun laboratorium rekonstruksi wajah di Indonesia,” ujar drg. Garry.
Kompetisi ini dikenal sangat ketat, dimulai dari seleksi abstrak oleh dewan juri independen JSLM, hingga ke tahapan presentasi lisan berdurasi dua menit dan sesi poster selama 30 menit. Kriteria penilaian meliputi kualitas ilmiah, kebaruan gagasan, signifikansi penelitian, serta kemampuan komunikasi akademik.
Dekan FKG UI, Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D., PBO, turut memberikan apresiasi atas prestasi ini, “Prestasi ini adalah kebanggaan bagi FKG UI dan bangsa Indonesia. Dedikasi drg. Garry dalam pengembangan ilmu forensik yang berdampak luas bagi kemanusiaan semoga dapat menginspirasi lebih banyak inovasi dari Indonesia untuk dunia,” ujar Prof. Lisa.
Ke depan, drg. Garry berencana mengadaptasi model penelitiannya untuk populasi non-Jepang, termasuk Indonesia, serta mengembangkan teknologi digital facial approximation yang lebih adaptif dengan dukungan kecerdasan buatan (AI) dan analisis DNA.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi riset, dedikasi, dan semangat inovatif dari FKG UI terus menembus batas, membawa nama baik Indonesia di panggung ilmiah dunia.




